Banyuwangi - Selain Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan), Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi juga bersiap menghadapi musim tanam III.
Pada MT3 tersebut, Banyuwangi berada di puncak musim kemarau yang akan berlangsung pada September ini.
DPU Pengairan Banyuwangi bersiap siaga dalam menghadapinya serta menyikapi potensi adanya kekeringan.
Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, jangan sampai musim kemarau ini berpengaruh terhadap produktivitas hasil pertanian.
"Makanya kita sikapi sedini mungkin, terutama ketersediaan air di lapangan untuk mencukupi kebutuhan tanam ke-3 ini," tuturnya.
Menurut Guntur, dinas telah menyiagakan petugas penjaga pintu air selama 24 jam guna memantau lalu lintas air di lapangan.
Petugas penjaga pintu air dan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) yang tersebar di 25 kecamatan di Banyuwangi siap siaga dan saling berkoordinasi.
"Mereka membangun komunikasi yang baik, saling berkoordinasi agar meminimalisir potensi terjadinya kekeringan dengan metode gilir air," imbuhnya.
Dengan metode tersebut, lanjut Guntur, diharapkan debit air yang tersedia dapat mengaliri baku sawah yang ada.
"Sehingga meminimalisir adanya risiko gagal panen akibat kekeringan," kata Guntur.