Banyuwangi - Berhasil tingkatkan perekonomian warga, program padat karya terus dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi.
Berdasarkan perhitungan dinas, program padat karya tahun ini bisa menyerap 4 ribu lebih pekerja lokal.
Program infrastruktur kerakyatan tersebut meliputi kegiatan pemeliharaan dan pembangunan jaringan irigasi serta air bersih.
Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi Riza Al Fahrobi mengatakan, kegiatan padat karya sangat penting bagi masyarakat dengan penghasilan rendah.
“Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, padat karya juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok,” cetusnya.
Riza menyebut, Dinas PU Pengairan Banyuwangi memiliki 12 kegiatan padat karya murni tahun ini. Padat karya tersebut dilaksanakan langsung oleh Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA).
Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, setidaknya ada 30 orang pekerja. Program ini terbagi di 11 koordinator sumber daya air (Korsda) yang ada di Banyuwangi.
Jika terdapat 12 kegiatan, maka dapat dikalkulasikan sekitar 360-an orang yang bekerja pada program padat karya ini.
"Namun, apabila ini ditambahkan dengan asumsi estimasi pekerja lokal yang terlibat pada kegiatan pemeliharaan dan pembangunan jaringan irigasi air bersih, perkiraan estimasi kita mencapai 4 ribuan orang," sambungnya.
Dinas berharap, padat karya ini jadi stimulan ekonomi. Artinya, infrastruktur yang dianggarkan dapat memberikan kesempatan bagi pekerja lokal untuk ikut serta berpartisipasi sebagai bagian dari pengungkit ekonomi.
"Karena dengan adanya pekerjaan itu harapannya ada kesempatan pekerjaan, sehingga ada stimulan ataupun pendapatan bagi masyarakat yang ada di sana," tandasnya.