Liputanbanyuwangi.co.id - Penyusutan stok air di sejumlah dam yang ada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami penurunan. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan, telah siapkan langkah-langkah untuk petani agar semua terkendali dan panen berjalan lancar.
Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, dampak dari el nino memang memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap stok air yang ada di semua dam-dam Banyuwangi. Untuk itu, pihaknya menyiapkan sejumlah skema pendistribusian air irigasi untuk sawah-sawah petani.
"Skema pendistribusian air bergilir adalah cara yang telah dilakukan agar semua sawah-sawah petani Banyuwangi teraliri air dengan baik," kata Guntur, saat peninjauan persawahan Palawija di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.
Ketersediaan pasokan air, lanjut Guntur, diperkirakan masih aman sampai musim penghujan mendatang. Untuk itu, pendistribusian air secara bergantian ke setiap wilayah persawahan benar-benar dilakukan agar menjamin kelancaran para petani Banyuwangi.
"Air yang disalurkan untuk irigasi sawah-sawah dibagi. Bergantian untuk menjaga air di dam-dam aman sampai kemarau ini berlalu," tuturnya.
Guntur mencontohkan, dampak signifikan dari el nino bisa dilihat pada dam Karangdoro yang mengalami penyusutan air hingga 50 persen. Debit air di Dam Karangdoro saat ini berada di kisaran 4 meter kubik, padahal sebulan lalu masih 8 meter kubik.
"Setiap tiga hari sekali disejumlah sentra pertanian air disalurkan. Kita berupaya semaksimal mungkin agar lahan-lahan persawahan di seluruh wilayah tercukupi air," pungkasnya. (*)